SuratAl A'raf (Tempat Tertinggi) Surat Al A'raf (Tempat Tertinggi) adalah surat ke-7 dalam Al Quran, terdiri dari 206 ayat, diturunkan di Mekkah. 1. الۤمّۤصۤ ۚ Alif l±m m³m ¡±d. Alif Lām Mīm Ṣād.
Paragrafdi atas merupakan Surat Al-A'raf Ayat 119 dengan text arab, latin dan artinya. Terdapat berbagai penjelasan dari berbagai ahli ilmu terkait makna surat Al-A'raf ayat 119, misalnya sebagaimana tertera: Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia. Seluruh tukang sihir dapat dilakalahkan di tempat mereka berkumpul.
TafsirIbnu Katsir Surat Al A'raf Ayat 117-122. Dan kami wahyukan kepada Musa."Lemparkanlah tongkatmu.". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu. Nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.
Paragrafdi atas merupakan Surat Al-A'raf Ayat 116 dengan text arab, latin dan artinya. Tersedia bermacam penafsiran dari banyak mufassirin terkait isi surat Al-A'raf ayat 116, antara lain sebagaimana termaktub: Maka musa berkata kepada para tukang sihir itu, "silahkan kalian lempar lebih dahulu!" ketika mereka melmparkan tali-tali dan
Dan(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
4UKUDz9.
أَوْ تَقُولُوٓا۟ إِنَّمَآ أَشْرَكَ ءَابَآؤُنَا مِن قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّنۢ بَعْدِهِمْ ۖ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ ٱلْمُبْطِلُونَ Arab-Latin Au taqụlū innamā asyraka ābā`unā ming qablu wa kunnā żurriyyatam mim ba'dihim, a fa tuhlikunā bimā fa'alal-mubṭilụnArtinya Atau agar kamu tidak mengatakan "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" Al-A'raf 172 ✵ Al-A'raf 174 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Berharga Terkait Surat Al-A’raf Ayat 173 Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 173 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penafsiran dari para pakar tafsir terhadap kandungan surat Al-A’raf ayat 173, misalnya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaAtau agar kelak mereka tidak mengatakan, ”sesungguhnya nenek moyang kami dahulu berbuat syirik sebelum kami dan mereka juga melanggar perjanjian, lalu kami mencontoh mereka setelah mereka tiada, Maka apakah Egkau akan menyiksa kami akibat tindakan yang diperbuat orang-orang yang telah menghapuskan amal perbuatan mereka dengan menjadikan sekutu bagi Allah dalam peribadahan?”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram173. Atau supaya kalian tidak beralasan bahwa para leluhur kalianlah yang melanggar perjanjian itu kemudian menyekutukan Allah dengan sesuatu. Sedangkan kalian hanya meniru praktik syirik yang kalian dapatkan dari para leluhur kalian. Lalu kalian berkata, “Apakah Engkau -wahai Rabb kami- akan menghukum kami dengan azab disebabkan perbuatan para leluhur kami yang membatalkan amal perbuatan mereka lantaran mereka telah menyekutukan Allah? Jadi kami sama sekali tidak bersalah, karena kami tidak tahu apa-apa. Dan kami hanya meniru para leluhur kami.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah173. Dan Allah menjelaskan sebab lain dari persaksian ini, yaitu agar mereka tidak berkata pada hari perhitungan “Sungguh nenek moyang kami yang membuat dan melakukan kesyirikan ini, sedangkan kami hanya mengikuti mereka karena kami adalah keturunan mereka.” Namun alasan kalian ini tidak dapat diterima, karena Allah telah memberi sebab-sebab yang dapat membuka hati kalian agar mendapat cahaya kebenaran, seandainya kalian mau menerima kebenaran dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah173. وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّنۢ بَعْدِهِمْ ۖ sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka Kami tidak mendapat petunjuk kepada kebenaran dan tidak mengetahui jalan yang benar, akan tetapi kami hanya melakukan apa yang dilakukan oleh nenek moyang kami. أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat? Yakni orang-orang yang sesat dari nenek moyang kami. Dan tidak ada dosa bagi kami atas ketidaktahuan kami dan atas perbuatan kami mengikuti jejak pendahulu kami.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah173 Atau agar kamu tidak mengatakan “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, adapun kami ini adalah anak-anak keturunan dan pewaris mereka sehingga kami meniru, dan meneruskan perbuatan para pendahulu kami. Sehingga kami tidak mendapat petunjuk kebenaran. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan para pendahulu kami yang dahulu sesat dengan melakukan kesyirikan, adapun kami tidak ada dosa, dan kami tidak tahu menahu?”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahAtau kalian tidak berkata,“Sesungguhnya nenek moyang kami telah menyekutukan Tuhan sebelumnya, dan kami adalah keturunan setelah mereka. Jadi apakah Engkau akan menyiksa kami karena perbuatan orang-orang yang melakukan kebathilan”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H172-173 Allah berfirman ”dan ingatlah ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam dari sulbi mereka” yakni Dia mengeluarkan keturunan mereka dari sulbi mereka dan menjadikan mereka beranak pinak dari satu generasi kegenerasi lain. ”dan” ketika Dia mengeluarkan dari perut ibu mereka dan sulbi bapak mereka ”Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman bukankah aku ini Rabbmu?” yakni dengan mereka mengakui rububiyahNya dengan fitrah yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka mengakui bahwa Dia adalah Rabb, pencipta, dan pemilik mereka. Merekapun menjawab ”ya, kami mengakui itu” karena sesungguhnya Allah telah memfitrahkan manusia diatas agama yang lurus dan benar, semua manusia dirubah dan diganti oleh perkara-perkara yang menyusup kepada akal dari akidah-akidah yang rusak. Oleh karena itu ”mereka menjawab ’betulengkau Rabb kami kami menjadi saksi kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan sesungguhnya kami bani adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesan Rabb” yakni kami mengujimu sehingga kamu mengakui apa yang bersemayam di dalam jiwamu bahwa Allah adalah Rabbmu karena biasa saja pada hari kiamat kamu mengklaim bahwa hujjah Allah belum tegak atasmu dan kamu pun tidak mempunyai ilmu tentangnya justru kamu lalai dan teledor darinya. Pada hari ini hujjahmu telah terputus dan yang tegak hanyalah hujjah Allah yang kuat atasmu. Atau bisa jadi kamu berdalih dengan hujjah lain, kamu mengatakan ”sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Rabb sejak dahulu sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka” maka kami mengikuti jejak mereka dan menelusuri kebatilan mereka. ”maka apakah engkau akan membinasakan kami karena perbuatan yang sesat dahulu” Allah telah menyematkan didalam jiwamu sesuatu yang menunjukanmu bahwa apa yang dilakukan oleh nenek moyangmu adalah batil, dan bahwa kebenaran adalah apa yang dibawa oleh para Rasul, ini menandingi apa yang dibawa oleh para Rasul, ini menandingi apa yang dipegang oleh nenek moyangmu dan mengunggulinya. Benar, terkadang ada pendapat dan pemikiran nenek moyang yang sesat yang diyakini sebagai kebenaran, hal itu tidak lain karena dia berpaling dari hujjah-hujjah Allah keterangan-keterangan dan tanda-tanda kebesaranNya yang terdapat di alam raya atau yang ada pada diri. Maka berpalingnya dia dari hal itu dan kecenderungannya kepada apa yang diucapkan oleh orang-orang yang menyimpang bisa membawa kepada keadaan dimana dia lebih mementingkan kebatilan diatas kebenaran. Inilah yang benar dalam menafsirkan ayat ini. Ada yang mengatakan bahwa ini terjadi pada hari dimana Allah mengambil perjanjian kepada keturunan adam ketika Dia mengeluarkan mereka dari sulbinya dan Allah menuntut mereka bersaksi atas diri mereka lalu mereka bersaksi dengan itu, lalu Dia berhujjah atas mereka dengan apa yang diperintahkannya kepada mereka pada waktu itu atas kezhaliman mereka dalam kekufuran dan pengingkaran mereka di dunia dan diakhirat. Akan tetapi dalam ayat tersebut tidak dapat petunjuk ke arah ini, tidak pula ada korelasi dan pula tidak sesuai dengan hikmah Allah dan realitapun membuktikan itu, karena perjanjian ini yang mereka katakan bahwa ia terjadi manakala Allah mengeluarkan keturunan adam dari sulbinya ketika mereka masih di alam seperti atom, tidak seorangpun yang menyingggungnya dan terlintas dari benak bani adam, bagaimana Allah berhujjah kepada mereka dengan sesuatu dimana mereka tidak memiliki berita tentangnya tidak memiliki wujud dan bekas?📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-A’raf ayat 173 Sehingga kami mengikuti mereka. Mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa, karena yang salah adalah nenek moyang mereka yang mencontohkan demikian. Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa tidak bisa berhujjah dengan alasan itu karena mereka diciptakan di atas fitrah tauhid, dan fitrah mereka mendukung bahwa apa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka adalah batil, yang benar adalah yang dibawa oleh para rasul, kemudian para rasul juga telah mengingatkan mereka agar bertauhid sesuai fitrah mereka, namun mereka malah menolaknya. Kalau pun terkadang terlintas dalam pikiran manusia bahwa pendapat dan pemikiran nenek moyang mereka benar, maka hal itu tidak lain karena ia berpaling dari hujjah-hujjah Allah, bukti dan ayat-ayat-Nya yang ada di alam semesta dan pada diri mereka sendiri.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 173Atau agar kamu tidak beralasan dengan mengatakan seandainya tidak ada rasul yang kami utus atau tidak ada bukti-bukti itu, sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan tuhan sejak dahulu, sedang kami tidak mempunyai pembimbing selain mereka, sehingga kami mengikuti mereka saja, karena kami adalah keturunan yang datang setelah mereka dan hanya mengikuti jejak mereka. Maka apakah wajar wahai tuhan, engkau akan menyiksa dan membinasakan kami karena perbuatan syirik yang diwariskan kepada kami oleh orang-orang dahulu yang sesat' agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa nenek moyang mereka dahulu telah mempersekutukan tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan tuhan itu salah, tidak ada jalan lagi bagi mereka, hanya meniru nenek moyang mereka yang mempersekutukan tuhan. Karena itu mereka menganggap mereka tidak patut disiksa karena kesalahan nenek moyang mereka. Dan demikianlah, dengan penjelasan yang rinci dan penuh hikmah, kami menjelaskan ayat-ayat itu, berupa bukti-bukti keesaan kami dan semua tuntunan kami agar mereka kembali kepada kebenaran, menyadari kesalahan mereka dan tidak menuruti begitu saja orang-orang yang berbuat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah beberapa penafsiran dari para pakar tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-A’raf ayat 173 arab-latin dan artinya, moga-moga berfaidah bagi kita. Bantulah usaha kami dengan memberi backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Yang Sering Dikaji Baca banyak materi yang sering dikaji, seperti surat/ayat Luqman 13-14, Al-Baqarah 216, Ali Imran 104, Al-Fatihah 7, Al-A’raf, Ali Imran 191. Juga Yasin 40, Yunus 41, Al-Baqarah 284-286, Al-Fatihah 2, Al-Fatihah 1, Assalaamualaikum. Luqman 13-14Al-Baqarah 216Ali Imran 104Al-Fatihah 7Al-A’rafAli Imran 191Yasin 40Yunus 41Al-Baqarah 284-286Al-Fatihah 2Al-Fatihah 1Assalaamualaikum Pencarian surat an nuh latin, surat al a'raf ayat 117-122 latin dan artinya, surat tabatyada, qs. al isra ayat 32 dan artinya, az zumar 53 latin Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
رَبِّ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ Arab-Latin Rabbi mụsā wa hārụnArtinya "yaitu Tuhan Musa dan Harun". Al-A'raf 121 ✵ Al-A'raf 123 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Penting Terkait Dengan Surat Al-A’raf Ayat 122 Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 122 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan penting dari ayat ini. Ada sekumpulan penjabaran dari beragam mufassirun berkaitan isi surat Al-A’raf ayat 122, antara lain sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaYaitu tuhan Musa dan harun. Dialah yang seharusnya ditunjukan seluruh jenis ibadah kepadaNYa semata, bukan kepada selainNya.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram122. Yaitu Rabbnya Musa dan Harun -Alaihimassalām-. Hanya Dia lah yang berhak disembah. Bukan sembahan-sembahan lain yang dianggap sebagai tuhan.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia121-122 Setelah mereka disujudkan oleh mukjizat Musa, mereka kemudian berkata { آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ } "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam" dengan lafazh ini mereka menafikan segala tuduhan bahwa mereka sujud untuk Musa, sebagaiman kebiasan yang mereka perbuat kepada Musa, selanjutnya mereka bertutur { رَبِّ مُوسَىٰ وَهَارُونَ } "yaitu Tuhan Musa dan Harun" ayat ini memperkuat bahwa sujud itu hanya kepada Allah yang esa, dan bukan kepada manusia hina yang menamakan dirinya sebagai tuhan { فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ } "Seraya berkata “Akulah tuhanmu yang paling tinggi" [ An-Nazi'at 24 ].Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah121-122. Mereka berkata “Kami beriman hanya kepada Allah, tiada sekutu bagiNya, Tuhan manusia dan jin, juga Tuhannya Musa dan Harun” sampai tidak ada satupun yang berpikiran untuk sujud kepada Fir’aun📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahTuhannya Musa dan Harun.”📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H120-122 orang yang paling jelas mengetahui kebenaran yang agung adalah orang-orang yang berpikiran obyektif dan ahli sihir yang mengetahui macam-macam sihir dan detail-detailnya yang tidak diketahui oleh selain mereka. Mereka mengetahui bahwa itu adalah mukjizat besar dari Allah, tak ada yang mampu menandinginya, maka ”ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata ’kami beriman kepada Rabb semesta alam yaitu Rabb musa dan harun’ yakni, kami membenarkan ayat-ayat yang jelas yang dibawa oleh dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-A’raf ayat 122 Karena mereka mengetahui bahwa apa yang mereka saksikan bukanlah berasal dari sihir.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 122Yaitu tuhan pencipta dan pemelihara yang diyakini dan diimani oleh nabi musa dan nabi harun. Melihat itu, fir'aun pun terkejut dan naik pitam. Fir'aun berkata, mengapa kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu' tanpa menanyakan terlebih dahulu sebab mereka beriman, fir'aun melontarkan tuduhan, sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan bersama musa dan harun di kota ini, yakni mesir, untuk mengusir penduduknya. Ia pun mengancam mereka, kelak kamu akan mengetahui apa yang akan aku lakukan untuk kamu, sebagai akibat perbuatanmu dengan beriman kepada musa dan harun, serta sebagai siksaan dari persekongkolan dan tipu muslihat yang kalian lakukan. Begitulah, penguasa tiran akan mengancam bila tersudut dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beberapa penjabaran dari banyak ulama berkaitan makna dan arti surat Al-A’raf ayat 122 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Sokong dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Link Paling Sering Dikunjungi Telaah ratusan halaman yang paling sering dikunjungi, seperti surat/ayat Yunus 41, Al-Fatihah 7, Luqman 13-14, Ali Imran 191, Al-Baqarah 216, Assalaamualaikum. Serta Ali Imran 104, Al-Fatihah 1, Al-Baqarah 284-286, Al-A’raf, Yasin 40, Al-Fatihah 2. Yunus 41Al-Fatihah 7Luqman 13-14Ali Imran 191Al-Baqarah 216AssalaamualaikumAli Imran 104Al-Fatihah 1Al-Baqarah 284-286Al-A’rafYasin 40Al-Fatihah 2 Pencarian al anfal 2, arti surat al bayyinah ayat 5, surat al hadid 57 ayat 22 menjelaskan bahwa, ﻓَﻤَﺎ ﺗَﻨﻔَﻌُﻬُﻢۡ ﺷَﻔَـٰﻌَﺔُ ﭐﻟﺸَّـٰﻔِﻌِﻴﻦَ, al muthaffifin ayat 15 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
{وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ 117 فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 118 فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ 119 وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ 120 قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ 121 رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ 122 } Dan kami wahyukan kepada Musa.”Lemparkanlah tongkatmu.” Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu. Nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta-merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam yaitu Tuhan Musa dan Harun.” Allah Swt. memberikan wahyu kepada hamba dan rasul-Nya —yaitu Musa dalam situasi yang kritis itu. Saat itulah Allah akan membedakan antara perkara yang hak dan yang batil, hendaknyalah Musa melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya. {فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ} Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan. Al-A’raf 117 Yakni menelan bulat-bulat. {مَا يَأْفِكُونَ} apa yang mereka sulapkan. Al-A’raf 117 Maksudnya, semua yang mereka lemparkan dan mereka sulapkan itu untuk menunjukkan bahwa apa yang dilemparkan oleh Musa adalah hak benar, sedangkan yang mereka lemparkan adalah batil. Ibnu Abbas mengatakan bahwa ular Nabi Musa itu tidak sekali-kali melewati sesuatu dari tali dan tongkat mereka melainkan ia menelannya bulat-bulat. Sejak itulah para ahli sihir mengetahui bahwa apa yang didatangkan oleh Musa adalah dari langit, bukan sihir. Lalu mereka menyungkur bersujud seraya berkata, seperti yang diungkapkan oleh firman-Nya {آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ. رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ} Kami beriman kepada Tuhan semesta alam yaitu Tuhan Musa dan Harun. Al-A’raf 121-122 Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, ular Nabi Musa terus mengejar semua tali dan tongkat mereka satu demi satu hingga tidak ada sedikit pun —apalagi banyak— melainkan semuanya ditelan bulat-bulat olehnya. Apa yang mereka lemparkan di lembah itu tiada sedikit pun kelihatan masih tersisa. Kemudian Nabi Musa memegangnya, maka ular tersebut kembali ke ujud yang semula, yaitu tongkat; sedangkan para ahli sihir menyungkur bersujud seraya berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam yaitu Tuhan Musa dan Harun.” Al-A’raf 121-122 Mereka mengatakan pula, “Sekiranya apa yang dilakukan oleh Musa itu adalah sihir, niscaya dia tidak akan dapat mengalahkan kami.” Al-Qasim ibnu Abu Burrah mengatakan bahwa Allah mewahyukan kepada Musa, “Lemparkanlah tongkatmu.” lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya Al-A’raf 107 Ular itu mengangakan mulutnya dan menelan tali-tali serta tongkat-tongkat mereka. Maka saat itu juga para ahli sihir menyungkur bersujud, dan mereka tidak berani mengangkat kepala mereka sehingga mereka melihat surga dan neraka serta balasan yang diterima oleh para penghuninya masing-masing.
۞ وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِىَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ Arab-Latin Wa auḥainā ilā mụsā an alqi 'aṣāk, fa iżā hiya talqafu mā ya`fikụnArtinya Dan Kami wahyukan kepada Musa "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Al-A'raf 116 ✵ Al-A'raf 118 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Penting Berkaitan Dengan Surat Al-A’raf Ayat 117 Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 117 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran penting dari ayat ini. Terdokumentasikan pelbagai penjabaran dari beragam mufassir terhadap kandungan surat Al-A’raf ayat 117, di antaranya seperti di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Allah mewahyukan kepada hamba dan rasulNya, musa , pada peristiwa yang besar itu, dimana dengan itu Allah membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Allah memerintahkan musa untuk melemparkan apa yang ada di tangan kanannya, yaitu tongkatnya. Musa melemparkan dan tiba-tiba tongkat itu menelan apa saja yang mereka lemaparkan dan mereka kesankan kepada manusia sebaga kebenaran, padahal sebenarnya merupakan kebatilan.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram117. Dan Allah mewahyukan kepada nabi sekaligus orang yang diajak-Nya berbicara, yaitu Musa -Alaihissalām-, “Lemparkanlah tongkatmu, wahai Musa!” Maka Musa pun melemparkan tongkatnya. Kemudian tongkat itu berubah menjadi ular dan langsung menelan tali-tali dan tongkat-tongkat yang digunakan oleh para penyihir untuk mengubah kenyataan dan mengelabui manusia bahwa tali-tali dan tongkat-tongkat itu adalah ular-ular yang bergerak.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah117. Dan pada situasi genting ini, mereka saling memandang. Namun saat menghadapi kebohongan besar yang mereka buat ini, Musa merasakan ketakutan dalam dirinya; akan tetapi kemudian turun wahyu dari Allah sebagai peneguhan dan bertolongan baginya “Lemparlah tongkatmu dan janganlah takut, karena kamu yang akan menang.” Maka Musa melempar tongkatnya, lalu tongkat itu menelan dengan cepat tongkat-tongkat para penyihir tersebut. Musa meminta mereka memulai sihir mereka terlebih dahulu merupakan pilihan yang tepat; karena dengan mereka memulai terlebih dahulu mengharuskan mereka mengeluarkan segala kemampuan mereka dalam melakukan sihir, sehingga ketika Musa melempar tongkatnya dan tongkat itu menelan segala kedustaan yang mereka buat merupakan bentuk menampakkan kebenaran dan melenyapkan kebatilan yang tidak dapat dibantah. Seandainya dia melempar tongkatnya terlebih dahulu, maka itu semua tidak akan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah117. فَإِذَا هِىَ Maka tiba-tiba ia Yakni tongkat itu. تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ menelan apa yang mereka sulapkan Menelan tali temali dan tongkat mereka. Disebut sebagai إفك/kebohongan karena ia tidak nyata, tapi merupakan kedustaan, tipuan, dan sulap.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia115-119 1 . Hikmah dari permintaan Musa kepada para penyihir agar mereka memulai sihir adalah agar manusia melihat sihir para penyihiri itu , kemudian Musa mendatangkan kebenaran yang melawan semua kebodohan mereka. 2 . Perhatikan ayat berikut { قَالَ أَلْقُوا ۖ فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ } "Musa menjawab “Lemparkanlah lebih dahulu!” Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar menakjubkan." Musuh-musuh Allah memiliki cara yang berbeda-beda untuk membodohi manusia, dan tujuan mereka sebenarnya hanya satu; tetapi apa yang mereka perbuat akan terkalahkan dengan satu kekuatan, yaitu senantiasa konsisten di atas wahyu Allah, sebagaiman yang diperbuat oleh Musa, dan setelah itu kemenangan pasti akan di atas { [ فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [ 118 ] فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ [ 119 } "Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan [ 118 ] Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina [ 119 ]"📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah117. Kemudian Kami memberi wahyu Musa dan memerintahkannya untuk melemparkan tongatnya, seketika dengan cepat tongkat itu menelan tali dan tongkat yang mereka tutupi dengan tipu muslihat. Dinamakan kebohongan tipuan karena sebenarnya tidak ada yang benar dalam sihirMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKami wahyukan kepada Musa,“Lemparkanlah tongkatmu!” Maka tiba-tiba tongkat itu menelan} menelan {kepalsuan mereka} apa yang mereka rekayasa dan buat-buat bahwa itu benar📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H117 “dan kami wahyukan kepada musa “lemparkanlah tongkatmu”, maka musa melemparkannya “maka sekonyong-konyong tongkat itu menjadi” ular yang melata, maka ia menelan sulap mereka, yakni kebohongan dan kedustaan mereka.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 117Dan untuk menunjukkan kebesaran kami di hadapan orang banyak, kami wahyukan kepada nabi musa, lemparkanlah tongkatmu! nabi musa pun segera melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi seekor ular yang bergerak dengan cepat menelan habis segala kepalsuan mereka, yakni sihir dan tipu daya yang mereka lakukan. Dengan mukjizat tongkat tersebut maka terbuktilah kebenaran yang berada di pihak nabi musa, dengan disaksikan orang banyak. Dan segala yang mereka kerjakan berupa sihir dan kepalsuan jadi sia-sia dan batal semua. Kebatilan, walau dibalut keindahan, hanya akan mengelabui sesaat, tetapi akan sirna bila berhadapan dengan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah bermacam penjabaran dari para pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-A’raf ayat 117 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat untuk ummat. Dukunglah kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Sering Dikunjungi Tersedia berbagai konten yang sering dikunjungi, seperti surat/ayat Ali Imran 190-191, Al-Baqarah 185, Al-Fajr, Juz al-Qur’an, Luqman 14, Al-Balad. Ada pula Al-Maidah, Ar-Ra’d 11, Al-An’am, Al-Baqarah 153, Al-Insyirah 5-6, Al-Adiyat. Ali Imran 190-191Al-Baqarah 185Al-FajrJuz al-Qur’anLuqman 14Al-BaladAl-MaidahAr-Ra’d 11Al-An’amAl-Baqarah 153Al-Insyirah 5-6Al-Adiyat Pencarian surat ali imran ayat 26-27 beserta artinya, surat 20 ayat 4, surat thaha ayat 41 beserta artinya, an naml ayat 88, al isro ayat 23 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
surat al a raf ayat 117 122 latin dan artinya